18 February 2019, 05:51
Anak kucing yang terlatih
Ketika anak kucing umur sekitar 3 bulan, tiba di lingkungan hidup barunya, sebagian besar perilaku telah diperoleh berkat peran induknya, saudara kandungnya dan peternak kucing. Penting untuk memastikan anak kucing bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya, karena pelatihan anak kucing harus disempurnakan sampai umur 9 bulan. Perkembangan perilaku anak kucing memiliki konsekuensi besar pada keseimbangan perilaku dewasanya di masa depan. Grooming, eliminasi (buang air kecil & air besar) dan makan sebagian merupakan bawaan alami, sebagian lagi diajarkan oleh induk kucing. Oleh karena itu, mulai umur 3 minggu, anak kucing mulai dapat melakukan eliminasi di kotak pasir (litter box). Anak Kucing biasanya dilatih buang air di kotak pasir pada usia 6 minggu. Pelatihan ini paling awal biasanya dilakukan pada umur 4 minggu, pada saat anak kucing sudah bisa makan makanan padat yang sama seperti ibunya. Anak kucing akan meniru perilaku makan indukya dan menyukai makanan yang juga disukai induknya. Edukasi perilaku juga terjadi dalam keluarga kucing. Anak kucing akrab dengan sesama kucing dan mengintegrasikan control diri yang diperlukan, terutama kontrol menggigit dan menggaruk. Edukasi tersu berlanjut!
Sosialisasi, periode penting
Sosialisasi mempengaruhi sebagian besar perilakunya pada saat jadi kucing dewasa. selama periode ini anak kucing belajar untuk melihat mana yang biasa dan mana yang tidak. Sosialisasi dengan manusia dan hewan lainnya terutama terjadi antara umur 2 - 7 minggu usia. Selama periode ini, penting bagi anak kucing untuk tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang akan dihadapinya di masa depan. Membiasakan anak kucing terhadap semua stimulus yang akan dihadapi sehari-hari, anak-anak yang bermain dan menjerit, televisi, musik, gonggongan anjing, interaksi dengan beberapa orang yang akan banyak berhubungan dan bermain dengan dia. Kedekatan dan interaksi dengan hewan lain, bermain aneka objek seperti bola, kotak kardus di mana dia akan bersembunyi, dll, merupakan rangsangan yang memperkaya dan mendukung perkembangan anak kucing.
Ketika pemilik baru, mengambil alih anak kucing
Konsentrasi sepenuhnya diambil oleh hal-hal baru di lingkungan barunya, anak kucing cepat melupakan saudara-saudaranya. Dengan penyambutan yang benar, anak kucing juga sangat mungkin untuk dilatih dengan baik. Namun demikian, pemilik baru harus menghabiskan waktu dengan anak kucingnya, bermain dan mengamati kesukaan anak kucing selama beberapa minggu setelah kedatangannya. Ada beberapa perilaku yang agak sulit diterima pemilik kucing, salah satunya adalah kebiasaan mengasah cakarnya. Perilaku ini merupakan kebutuhan yang cukup normal untuk kucing. Inilah mengapa wajib menyiapkan tempat menggaruk (scratcher) vertikal di dekat salah satu tempat lewat favoritnya atau menyediakan furniture vertical untuk kucing (cat tree). Di sisi lain, perilaku menggigit, agresivitas, kekotoran harus segera diselesaikan tanpa tanpa penundaan untuk dicari penyebabnya dengan bantuan dokter hewan. Setelah penyebab teridentifikasi, mungkin sangat sederhana untuk mengatasinya pada usia itu.
Lebih baik melatih daripada menghukum
Menghukum binatang untuk setiap masalah apapun, misalnya perilaku kotor atau perilaku lain yang tidak diinginkan, tidak membuat anak kucing mengerti. Sebaliknya, malah menghasilkan rasa takut yang dapat menyebabkan mengulang perilaku sama karena kurangnya pemahaman, akibatnya meningkatkan risiko dihukum oleh pemiliknya atau mendorong anak kucing untuk menjadi pemarah/galak. Rasa takut terus menerus akan berubah menjadi stress dengan konsekuensi merugikanbagi kesehatan kucing. Sebagai prioritas, edukasi harus didasarkan pada pengetahuan tentang kebutuhan hewan dan memberi penghargaan atas pembelajaran yang berhasil.